Rabu, 03 Juli 2019

White Box Testing

A. Pengertian White Box Testing

White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara melihat modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang di buat ada yang salah atau tidak. 

Kalau modul yang telah dan sudah di hasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan di compile ulang dan di cek kembali kode-kode tersebut hingga mencapai sesuai denganyang di harapkan.

Kasus yang sering menggunakan white box testing akan di uji dengan beberapa tahapan yaitu
1.      Pengujian seluruh keputusan yang menggunakan logikal.
  1. Pengujian keseluruh loop yang ada sesuai batasan-batasannya.
  2. Pengujian pada struktur data yang sifatnya internal dan yang terjamin validitasnya.

B. Kelebihan Yang Terdapat Di White Box Testing

1.      Kesalahan Logika
Menggunakan sintax ‘if’ dan sintax pengulangan. Dan langkah selanjutnya metode white box testing ini akan mencari dan mendeteksi segala kondisi yang di percaya tidak sesuai dan mencari kapan suatu proses perulangan di akhiri.

2.      Ketidaksesuaian Asumsi
Menampilkan dan memonitori beberapa asumsi yang di yakini tidak sesuai dengan yang di harapkan atau yang akan di wujudkan, untuk selanjutnya akan di analisa kembalai dan kemudian di perbaiki.

3.      Kesalahan Pengetikan
Mendeteksi dan mencarian bahasa-bahasa pemograman yang di anggap bersifat case sensitif.

C. Kekurangan Yang Terdapat Di White Box Testing

Pada perangkat lunak yang jenisnya besar, metode white box testing ini dianggap boros karena melibatkan banyak sumberdaya untuk melakukannya.

D. Pengujian White Box Testing

Pengujian ke white box testing adalah menguji yang di dasarkan kepada pengecekkan ke dalam detail rancangan, penggunaan yang di lakukan struktur control dari suatu desain pemograman untuk dapat membagi pengujian ke beberapa kasus pengujian. Dan di dapat bahwasanya white box testing menggungakan petunjuk untuk menghasilkan program yang di harapkan dan efisien.

Metode pengujian pada white box testing ini sering di lakukan untuk:

1.      Memberikan dan membuat suatu jaminan bahwa seluruh jalur-jalur yang independen hanya menggunakan modul minimal satu kali.
  1. Keputusan yang sifatnya logis dapat di gunakan di semua kondisi true (benar) atau false (salah).
  2. Mengeksekusi seluruh perulangan yang ada ke pada batas nilai dan operasional di setiap situasi dan kondisi.
  3. Syarat yang di lakukan dalam menjalankan strategi white box testing
  4. Mendefinisikan tentang seluruh alur-alur logika yang ada.
  5. Membangun dan membuat suatu kasus yang akan di gunakan untuk tahap pengujian.
  6. Hasil pengujian yang telah di dapatkan akan di lakukan eveluasi kembali.
  7. Pengujian yang di lakukan haruslah secara menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Database Buku

1.       Aktifkan aplikasi xampp terlebih dahulu. 2.       Masuklah pada browser lalu ke localhost/phpmyadmin , kemudian buat lah sebua...