Selasa, 02 Oktober 2018

TI Politala Alpro1 1A


Nama : Nia Sonia (1801301049) 


PENYELEKSIAN KONDISI

            Seleksi kondisi adalah proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya. Seleksi kondisi ini sangat penting dalam pemrograman sebab dengan adanya seleksi kondisi, program dapat menentukan proses apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan keadaan sebelumnya. Sehinga nampak seolah-olah program dapat berpikir dan mengambil keputusan. Di sinilah  letak kekurangan komputer yaitu tidak mampu berpikir sendiri, semua hal yang dilakukan adalah berdasarkan perintah.
Pada umumnya satu permasalahan yang komplek memerlukan suatu penyeleksian kondisi. Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan, tergantung pada hasil kondisi penyeleksian. Jadi suatu aksi hanya dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu terpenuhi. Penyeleksian kondisi digunakan untuk mengarahkan perjalanan suatu proses. Penyeleksian kondisi dapat diibaratkan sebagai katup atau kran yang mengatur jalannya air. Bila katup terbuka maka air akan mengalir dan sebaliknya bila katup tertutup air tidak akan mengalir atau akan mengalir melalui tempat lain. Fungsi penyeleksian kondisi penting artinya dalam penyusunan bahasa C, terutama untuk program yang kompleks.

Beberapa bentuk struktur dasar penyeleksian kondisi:
T IF
Pernyataan IF yaitu jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan. Penulisan kondisi harus di dalam tanda kurung dan berupa ekspresi relasi dan penulisan pernyataan dapat berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk, atau pernyataan kosong.

Bentuk umum dari pernyataan IF:


if (kondisi)
{
            Pernyataan;
}


Contoh pemrograman IF:



/* Program menentukan huruf vokal */
#include<stdio.h>
main()
{
char huruf;
printf("Program Menentukan Huruf Vokal \n");
printf("------------------------------ \n \n");
printf("Masukkan huruf : ");
scanf("%c",&huruf);
if
(huruf=='a'||huruf=='i'||huruf=='u'||huruf=='e'||huruf=='o')
printf("Huruf %c adalah huruf vokal\n",huruf);
}


T IF-ELSE
Pada bentuk ini, pernyataan 1 dijalankan kalau kondisi bernilai benar (tidak sama dengan nol). Adapun pernyataan 2 hanya di eksekusi kalau kondisi bernilai salah (sama dengan nol). Pernyataan IF-ELSE tidak pernah berdiri sendiri tanpa kehadiran IF. Karena itu bentuk pernyataan ELSE adalah sebagai berikut:


if (kondisi)
{
      Pernyataan;
}
else {
      Pernyataan;
}


Contoh pemrograman IF-ELSE:


/* Program menentukan bilangan terbesar dari dua bilangan */
#include<stdio.h>
main()
{
int a,b;
printf("Masukkan bilangan pertama = ");
scanf("%i",&a);
printf("Masukkan bilangan kedua = ");
scanf("%i",&b);
       if(a>b)
printf("Bilangan terbesar adalah %i\n",a);
       else
            printf(“Bilangan terbesar adalah %i\n”,b);
}

         

T NESTED IF
NESTED IF merupakan hal yang di mungkinkan dalam bahasa pemrograman C++ yaitu membuat pernyataan IF di dalam pernyataan IF. Hal ini dapat memungkinkan untuk membuat tahapan penyeleksian.

Contoh NESTED IF:

if(kondisi)
{
    if(kondisi)
         {
              Pernyataan;
          }
      else if
          {
              Pernyataan;
           }
       else if
           {
              Pernyataan;
            }
      else if(kondisi)
        {
           if(kondisi)
            {       
               Pernyataan;
             }
           Else if(kondisi)
             {
               Pernyataan;
              }
         }
}

 IF-ELSE MAJEMUK
Jika pernyataan merupakan pernyataan tunggal sebagai perintah pernyataan IF tidak diwajibkan menggunakan sepasang tanda kurung kurawal “{}”.

Bentuk pernyataan IF-ELSE MAJEMUK:

if (kondisi)
{
            Pernyataan;
}
else if (kondisi)
{
            Pernyataan;
}
else (kondisi)
{
            Pernyataan;
}


Contoh pemrograman IF-ELSE MAJEMUK:


/* Program mengelompokan nilai */
#include<stdio.h>
main()
{
int nilai;
printf("PROGRAM PENGELOMPOKAN NILAI \n");
printf("--------------------------- \n");
printf("Masukkan nilai (0 - 100) : ");
scanf("%i",&nilai);
if(nilai>=90)
printf("Nilai = A");
else if(nilai>=80)
printf("Nilai = B");
else if(nilai>=70)
printf("Nilai = C");
else if(nilai>=60)
printf("Nilai = D");
else
printf("Nilai = E");
}



      Hal itu dapat dilakukan, kompiler akan menganggap bahwa apapun pernyataan, satu pernyataan setelah pernyataan if/ else if/ else akan dianggap sebagai substatment  atau badan dari pernyataan tersebut.


  SWITCH CASE
    Untuk masalah dengan dua pilihan atau lebih, struktur SWITCH CASE dapat menyederhanakan penulsan IF ynag bertingkat-tintkat. Berikut merupakan bentuk umum SWITCH CASE:


Switch(kondisi)
{
case konstanta1 : {Statement-statement ; break}
case konstanta1 : {Statement-statement ; break}
case konstanta1 : {Statement-statement ; break}
case konstanta1 : {Statement-statement ; break}
}


Contoh pemrograman SWITCH CASE:


/* Program pemilihan kode jurusan */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>
main()
{
char nama[15],ket[30],kode;
printf("Masukkan nama mahasiswa: ");
scanf("%s",&nama);
printf("Pilih kode jurusan [A/B/C/D] : ");
kode=getche();
switch (kode)
   {
case 'A' :
{
strcpy(ket,"Jurusan Teknik Informatika");
break;
}
case 'B' :
{
strcpy(ket,"Jurusan Manajemen Informatika");
break;
}
case 'C' :
{
strcpy(ket,"Jurusan Sistem Informasi");
break;
}
case 'D' :
{
strcpy(ket,"Jurusan Teknik Komputer");
break;
}
   }
printf("\n \n");
printf("Nama mahasiswa : %s \n",nama);
printf("Kode jurusan : %c \n",kode);
printf("Nama jurusan : %s \n",ket);
getch();
}

Sumber:

Koneksi Database Buku

1.       Aktifkan aplikasi xampp terlebih dahulu. 2.       Masuklah pada browser lalu ke localhost/phpmyadmin , kemudian buat lah sebua...